Seorang Senja
Renikmatsa
Kata mereka betapa indah surya dan mega, warna yang terlihat dan bisa dilukis di kanvas hari. Betapa megah mimpi di balik cerminan sikap dan lemah lembutnya tutur yang dirasa hati dan dicerna indera .
Tapi betapa jauh lebih indahnya sebuah kedamaian. Bertukar nasib dengan mereka yang buta dan tuli ketika faktafakta menggerus kewarasan otak. Nikmatnya kealphaan dalam lorong keheningan.
Lalu bergerak maju kepada apa yang dikatakan Soe Hok Gie sebagai anugerah.
Tapi betapa jauh lebih indahnya sebuah kedamaian. Bertukar nasib dengan mereka yang buta dan tuli ketika faktafakta menggerus kewarasan otak. Nikmatnya kealphaan dalam lorong keheningan.
Lalu bergerak maju kepada apa yang dikatakan Soe Hok Gie sebagai anugerah.
SUNDAY, DECEMBER 15, 2013
Labuhan Jiwo
Ada suatu senja, dengan secangkir kopi dan renungan.
Tentang mimpi-mimpi yang terbilas waktu,
memudar dari harapan tapi tak dari ingatan.
Tentang jatuh bangunnya ujung kepala hingga kaki,
menghajar jalanan yang lebih manis dari kenyataan yang ada.
Kita masing-masing pernah susuri lembar buku,
belum habis sudah terbakar bersama amarah,
tinggalkan abu derita dan sebuah tanda tanya.
Akankah ini jalan terahir yang kita tempuh,
kalimat yang menggantung di langit kamar,
membayang di pelupuk mata jauhkan kantuk.
Sampai akhirnya harihari jadi perjalanan,
baris per baris kita tulis sebagai proses,
menasbihkan kata kita dalam sebuah buku baru.
South, Dec 15th 2013
THURSDAY, DECEMBER 05, 2013
Menggubah Bahagia
Wajah berdebu, keringat mengalir,
bisa saja kuceritakan tentang seribu satu hari,
yang tak pernah seperti hari ini.
Tapi kita harus berjalan, menatap lurus tanpa menengok,
dan nanti jadi lantunan merdu di telingamu,
ketika aku berbisik, belum pernah seperti ini,
belum pernah tahu bahagia yang sederhana.
Kita berkendara menempuh waktu dengan satu keinginan.
Menjaga gegap gempita yang tersemat sepanjang hari.
Tanpa sadari mata dan sentuhan mematri ingatan,
menceritakan kembali bahagia melalui tutur kata dan kelembutan.
Sekarang pelan aku pahami,
kenapa tidak pernah berhasil dengan puluhan yang lain.
Aku dan kamu dipersiapkan untuk bertemu,
meramu suka di atas duka.
Menggubah bahagia menjadi hal-hal sederhana...
@121 HQ, going two
bisa saja kuceritakan tentang seribu satu hari,
yang tak pernah seperti hari ini.
Tapi kita harus berjalan, menatap lurus tanpa menengok,
dan nanti jadi lantunan merdu di telingamu,
ketika aku berbisik, belum pernah seperti ini,
belum pernah tahu bahagia yang sederhana.
Kita berkendara menempuh waktu dengan satu keinginan.
Menjaga gegap gempita yang tersemat sepanjang hari.
Tanpa sadari mata dan sentuhan mematri ingatan,
menceritakan kembali bahagia melalui tutur kata dan kelembutan.
Sekarang pelan aku pahami,
kenapa tidak pernah berhasil dengan puluhan yang lain.
Aku dan kamu dipersiapkan untuk bertemu,
meramu suka di atas duka.
Menggubah bahagia menjadi hal-hal sederhana...
@121 HQ, going two
MONDAY, NOVEMBER 25, 2013
Wajah Serupa Hangat Tersembunyi
Ada yang tersembunyi di balik ikal rambutmu,
dan dalam senyum simpul asimetris bibirmu.
Atau juga sikapmu yang tak acuh,
tapi kutahu hanya pura-pura.
Sesuatu yang kokoh tapi bukan pagar,
sesuatu yang dalam tapi bukan perangkap.
Tak membatasi, tak menghalangi, melindungi penuh arti.
Seperti rumah yang bisa ditengok dari jauh,
nyata ketika dekat, sampai kita rasakan hangat walau dari luar jendela.
Seperti lengan ibu yang terbuka terhadap duka dan cerita,
yang tak bisa dikenal semua orang, karena jauh dari untung.
Kupandangi wajah yang terkadang lelah, bukan karna hidup yang keras,
tapi karna titik kecewa jadi garis, meninggalkan guratan yang belum sirna,
walau pandangan hanya untuk esok.
Wajah yang sama, yang kupasang belasan tahun,
karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Bolehkah kuhentikan langkah kaki, untuk menyusun aksara bahagia,
dengan kurangmu yang lengkapi aku?
Bolehkah aku mencoba untuk meyakinkanmu, bahwa setidaknya kita telah berusaha,
membangun surga di dunia kecil ini?
Wajah lelah yang sama, yang kupasang belasan tahun,
karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Kini kupandangi dengan nafas harapan,
bolehkah, bisakah kita mencoba?
alive and drunk, CosmoAmarossaa - 25 Nov 2013
Ada yang tersembunyi di balik ikal rambutmu,
dan dalam senyum simpul asimetris bibirmu.
Atau juga sikapmu yang tak acuh,
tapi kutahu hanya pura-pura.
Sesuatu yang kokoh tapi bukan pagar,
sesuatu yang dalam tapi bukan perangkap.
Tak membatasi, tak menghalangi, melindungi penuh arti.
Seperti rumah yang bisa ditengok dari jauh,
nyata ketika dekat, sampai kita rasakan hangat walau dari luar jendela.
Seperti lengan ibu yang terbuka terhadap duka dan cerita,
yang tak bisa dikenal semua orang, karena jauh dari untung.
Kupandangi wajah yang terkadang lelah, bukan karna hidup yang keras,
tapi karna titik kecewa jadi garis, meninggalkan guratan yang belum sirna,
walau pandangan hanya untuk esok.
Wajah yang sama, yang kupasang belasan tahun,
karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Bolehkah kuhentikan langkah kaki, untuk menyusun aksara bahagia,
dengan kurangmu yang lengkapi aku?
Bolehkah aku mencoba untuk meyakinkanmu, bahwa setidaknya kita telah berusaha,
membangun surga di dunia kecil ini?
Wajah lelah yang sama, yang kupasang belasan tahun,
karena apa yang ada lebih banyak ada apanya.
Kini kupandangi dengan nafas harapan,
bolehkah, bisakah kita mencoba?
alive and drunk, CosmoAmarossaa - 25 Nov 2013
FRIDAY, JUNE 07, 2013
Ledakan Imaji
Gegap gempita terang dalam gelap,
beribu imajinasi berlomba dapatkan oksigen di otak,
satu-satu lalu tiba-tiba berjuta-juta,
seperti ingin bercerita tanpa direncanakan,
bercinta tanpa bercerita.
Kamp, 7 Juni 2013
beribu imajinasi berlomba dapatkan oksigen di otak,
satu-satu lalu tiba-tiba berjuta-juta,
seperti ingin bercerita tanpa direncanakan,
bercinta tanpa bercerita.
Kamp, 7 Juni 2013
MONDAY, JANUARY 07, 2013
Parodi Harian
Kalau deritan kasur tipis beralas besi bisa bicara,
kalau ceklekan tombol lampu bisa cerita,
sudah ada lusinan cerita parodi, bukan gerutuan amatir,
bukan pula lenguhan mahir, hanya parodi.
Tentang manusia yang berusaha mengecoh suratan,
mengulur waktu dan berbasa-basi dengan derita,
menghibur hati bercermin suka sambil merapihkan poni,
tersenyum khawatir takut getir menyelinap masuk.
Namun ada juga keberhasilan manusia itu memperanakkan mimpi,
membiarkan harap bersetubuh dengan keringat,
tidak ada waktu yang terbuang percuma, tidak ada yang sia-sia,
hanya ada perjuangan menulis kembali takdir yang tak biasa.
Mau kau dengarkan satu untuk malam ini?
Inside See, 7 Januari 2013
kalau ceklekan tombol lampu bisa cerita,
sudah ada lusinan cerita parodi, bukan gerutuan amatir,
bukan pula lenguhan mahir, hanya parodi.
Tentang manusia yang berusaha mengecoh suratan,
mengulur waktu dan berbasa-basi dengan derita,
menghibur hati bercermin suka sambil merapihkan poni,
tersenyum khawatir takut getir menyelinap masuk.
Namun ada juga keberhasilan manusia itu memperanakkan mimpi,
membiarkan harap bersetubuh dengan keringat,
tidak ada waktu yang terbuang percuma, tidak ada yang sia-sia,
hanya ada perjuangan menulis kembali takdir yang tak biasa.
Mau kau dengarkan satu untuk malam ini?
Inside See, 7 Januari 2013
Berapa Sisa Waktumu?
Ketinggian tidak pernah jadi masalah,
jarak tempuh bukan suatu halangan,
kita semua bisa jadi siapapun yang kita mau,
asal tidak mengubah kodrat dan melenceng dari suratan,
karna satu-satunya hambatan hanyalah usia yang bergulir,
bukan semakin tua dan semakin renta,
tapi semakin menggenggam kepastian kematian.
After all, we all gonna die, it's just a matter of time.
Inside See, 7 Januari 2013
Ketinggian tidak pernah jadi masalah,
jarak tempuh bukan suatu halangan,
kita semua bisa jadi siapapun yang kita mau,
asal tidak mengubah kodrat dan melenceng dari suratan,
karna satu-satunya hambatan hanyalah usia yang bergulir,
bukan semakin tua dan semakin renta,
tapi semakin menggenggam kepastian kematian.
After all, we all gonna die, it's just a matter of time.
Inside See, 7 Januari 2013
Avelove
Bukan mengenai angin barat dan timur yang mengarahkan kita,
bukan mengenai gemuruh bencana yang kita cium lebih awal,
bukan mengenai penghidupan yang lebih layak,
makanan yang lebih banyak, suhu yang mengamini tidur nyenyak,
tapi bagaimana setiap hari kita terbang bersama,
berdua atau dalam kawanan, menghadapi riuh rendahnya hidup.
Inside See, 7 Januari 2013
bukan mengenai gemuruh bencana yang kita cium lebih awal,
bukan mengenai penghidupan yang lebih layak,
makanan yang lebih banyak, suhu yang mengamini tidur nyenyak,
tapi bagaimana setiap hari kita terbang bersama,
berdua atau dalam kawanan, menghadapi riuh rendahnya hidup.
Inside See, 7 Januari 2013
SATURDAY, SEPTEMBER 22, 2012
irrational thing called.....
Kalau kita berencana, panjang pendek jalannya,
dengan mata dan logika manusia, entah sampai mana,
semua bisa berjalan dengan pencanangan kita.
Belum tentu habis malam ini kita bisa lahap,
belum pasti esok pagi kita jelang, jangan berfikir lusa,
sebulan, setahun, dan seterusnya.
Berencana itu baik, berlogika itu sungguh terpuji,
tapi memilah antara hati dan nafsu, sesungguhnya sederhana,
yang mana yang ingin mementingkan diri sendiri,
yang mana yang sampai harus mengorbankan orang lain.
Segala sesuatu yang nampak tunggal dalam kesengsaraan tidak selalu berujung negatif,
tidak selalu berakhir dalam penolakan yang mematikan jiwa raga.
Tapi pengorbanan adalah suatu titik awal, proses dan mungkin penutup kisah,
dalam suatu perjalanan irasional yang kita namakan cinta.
dengan mata dan logika manusia, entah sampai mana,
semua bisa berjalan dengan pencanangan kita.
Belum tentu habis malam ini kita bisa lahap,
belum pasti esok pagi kita jelang, jangan berfikir lusa,
sebulan, setahun, dan seterusnya.
Berencana itu baik, berlogika itu sungguh terpuji,
tapi memilah antara hati dan nafsu, sesungguhnya sederhana,
yang mana yang ingin mementingkan diri sendiri,
yang mana yang sampai harus mengorbankan orang lain.
Segala sesuatu yang nampak tunggal dalam kesengsaraan tidak selalu berujung negatif,
tidak selalu berakhir dalam penolakan yang mematikan jiwa raga.
Tapi pengorbanan adalah suatu titik awal, proses dan mungkin penutup kisah,
dalam suatu perjalanan irasional yang kita namakan cinta.
FRIDAY, AUGUST 03, 2012
Rebirth
Every day, every morning,
every night and every single pain,
makes me alive and rejoice.
Happiness is when I know you,
when every joy makes me far,
and every tears makes me close.
Happiness is when I can say thank you,
but never enough.
Thank you for always there for me.
You show and guide me through the perfect ride,
I’m blessed to know you.
Zenz, Agt 2012
every night and every single pain,
makes me alive and rejoice.
Happiness is when I know you,
when every joy makes me far,
and every tears makes me close.
Happiness is when I can say thank you,
but never enough.
Thank you for always there for me.
You show and guide me through the perfect ride,
I’m blessed to know you.
Zenz, Agt 2012
MONDAY, JULY 30, 2012
Yang Mana & Bagaimana
Mengatakan sesuatu yang tidak pantas dikatakan jauh lebih baik,
ketimbang menyimpan sesuatu yang seharusnya dikatakan.
Zen Area, July 2012
ketimbang menyimpan sesuatu yang seharusnya dikatakan.
Zen Area, July 2012
MONDAY, JUNE 11, 2012
Catur Pionishit
Tahukah kamu,
kalau aku tahu bahwa kamu tahu,
jauh sebelum aku bereaksi dan mengucap,
dua langkah sebelum kau berlagak tak mengerti,
tentang rasa muak dan kasihan yang menggantung,
mengapa tindakan bodoh merusak kini,
menyiakan semua yang baik dan langka ke depannya,
begitu...tak berarti.
Malam terlalu jenuh dengan kata-kata indah,
mereka hanya milik para pelacur senyum,
dengan lenggok manis dan tangan terbuka,
padahal yang satu menggenggam belati,
tak sabar menunggu pagi untuk membantai,
tiap moral lurus dari semua individu yang lengah,
yang kerap berfikir manusia tak suka menghakimi.
Kau menyurutkan langkah,
yang harusnya menyusuri cita baik,
bukan sekedar habis hari ini berlalu.
wordowords, June 2012
Tahukah kamu,
kalau aku tahu bahwa kamu tahu,
jauh sebelum aku bereaksi dan mengucap,
dua langkah sebelum kau berlagak tak mengerti,
tentang rasa muak dan kasihan yang menggantung,
mengapa tindakan bodoh merusak kini,
menyiakan semua yang baik dan langka ke depannya,
begitu...tak berarti.
Malam terlalu jenuh dengan kata-kata indah,
mereka hanya milik para pelacur senyum,
dengan lenggok manis dan tangan terbuka,
padahal yang satu menggenggam belati,
tak sabar menunggu pagi untuk membantai,
tiap moral lurus dari semua individu yang lengah,
yang kerap berfikir manusia tak suka menghakimi.
Kau menyurutkan langkah,
yang harusnya menyusuri cita baik,
bukan sekedar habis hari ini berlalu.
wordowords, June 2012
SUNDAY, JUNE 10, 2012
MONDAY, MAY 14, 2012
SUNDAY, MAY 13, 2012
SUNDAY, MARCH 11, 2012
Biru Merah
Adalah sebuah senja, dengan warna yang biasa,
tidak ada yang spesial, hanya aroma tubuh yang melekat erat,
terpenjara di tepi indera, terkoneksi dengan neuron otak,
menciptakan sejenis keabadian waktu dan tempat.
Kita terbata-bata membaca satu sama lain,
saling berlarian mengejar arti yang melebur,
semakin lama semakin membayang,
semakin larut, semakin terlarut.
Akan ada pergantian hari, pelaku, peristiwa,
tapi satu dan lusinan ingatan tidak mudah lungsur,
bukan hari ini, tidak juga esok,
tak secepat itu.
Match! Maret 2012
Adalah sebuah senja, dengan warna yang biasa,
tidak ada yang spesial, hanya aroma tubuh yang melekat erat,
terpenjara di tepi indera, terkoneksi dengan neuron otak,
menciptakan sejenis keabadian waktu dan tempat.
Kita terbata-bata membaca satu sama lain,
saling berlarian mengejar arti yang melebur,
semakin lama semakin membayang,
semakin larut, semakin terlarut.
Akan ada pergantian hari, pelaku, peristiwa,
tapi satu dan lusinan ingatan tidak mudah lungsur,
bukan hari ini, tidak juga esok,
tak secepat itu.
Match! Maret 2012
SUNDAY, MARCH 04, 2012
MONDAY, FEBRUARY 27, 2012
Analogi (1)
Kenapa berjalan kalau bisa berlari?
Kenapa duduk diam kalau bisa berusaha?
Karena terkadang waktu dan dunia bertanding,
dengan candanya menguji perjalanan hidup kita.
Dengan kecepatan kita berlari, waktu tidak pernah kembali,
tidak pernah putar balik atau bahkan memperlambat detiknya.
Dengan usaha kita yang maksimal, dunia mengubah tatanannya,
yang teratur jadi berantakan dan yang jelas jadi tidak jelas.
Sesaat kita merasa benar-benar takut,
bisa jadi kebenaran ada di balik pintu,
menyambut kita yang cukup berani,
untuk memberi tanpa berharap.
@ workspot, BV :: 28 Februari 2012
Kenapa berjalan kalau bisa berlari?
Kenapa duduk diam kalau bisa berusaha?
Karena terkadang waktu dan dunia bertanding,
dengan candanya menguji perjalanan hidup kita.
Dengan kecepatan kita berlari, waktu tidak pernah kembali,
tidak pernah putar balik atau bahkan memperlambat detiknya.
Dengan usaha kita yang maksimal, dunia mengubah tatanannya,
yang teratur jadi berantakan dan yang jelas jadi tidak jelas.
Sesaat kita merasa benar-benar takut,
bisa jadi kebenaran ada di balik pintu,
menyambut kita yang cukup berani,
untuk memberi tanpa berharap.
@ workspot, BV :: 28 Februari 2012
SATURDAY, FEBRUARY 25, 2012
Delapan Belas
Malam tersesat dalam hitungan,
berdasar umur rata-rata seorang manusia.
Delapan belas tahun sepertinya hitungan yang cukup.
Tidak terlalu mengerikan untuk dibayangkan,
belum sampai ke jalan menurun yang semakin menggelap.
Lebih dari delapan belas tahun pun,
letup kehidupan akan serupa chevy camaro 69,
tahun terbaik, penampilan terbaik.
Delapan belas,
tahun-tahun yang akan menarik,
untuk dimaknai bersama,
dalam kebersamaan dan ketidakberadaan.
replacing 27, 30 & 40 :: 25 Februari 2012
Malam tersesat dalam hitungan,
berdasar umur rata-rata seorang manusia.
Delapan belas tahun sepertinya hitungan yang cukup.
Tidak terlalu mengerikan untuk dibayangkan,
belum sampai ke jalan menurun yang semakin menggelap.
Lebih dari delapan belas tahun pun,
letup kehidupan akan serupa chevy camaro 69,
tahun terbaik, penampilan terbaik.
Delapan belas,
tahun-tahun yang akan menarik,
untuk dimaknai bersama,
dalam kebersamaan dan ketidakberadaan.
replacing 27, 30 & 40 :: 25 Februari 2012
WEDNESDAY, FEBRUARY 22, 2012
SUNDAY, FEBRUARY 12, 2012
Enim Ascensorem
Menyederhanakan kata,
memperumit realita,
menghilangkan tanda tanya,
membiarkan mmmm... menggantung,
begitu saja.
Rindurindurinrasadurindurindu
bisa kau temukan sesuatu dibalik serbuan kata?
Yang cukup berani kusangkutkan di suatu senja,
ketika temaram matari mengisi frame jendela lantai tiga,
membuat indera mencumbu harum tubuhmu diam-diam.
Tidak usah bicara, walau sesekali ku ingin kau bertanya,
tidak untuk esok yang lanjut, tapi untuk sekarang,
hari ini.
Carpe Diem.
smiling eyes :: BV, 12 Feb 2012
Menyederhanakan kata,
memperumit realita,
menghilangkan tanda tanya,
membiarkan mmmm... menggantung,
begitu saja.
Rindurindurinrasadurindurindu
bisa kau temukan sesuatu dibalik serbuan kata?
Yang cukup berani kusangkutkan di suatu senja,
ketika temaram matari mengisi frame jendela lantai tiga,
membuat indera mencumbu harum tubuhmu diam-diam.
Tidak usah bicara, walau sesekali ku ingin kau bertanya,
tidak untuk esok yang lanjut, tapi untuk sekarang,
hari ini.
Carpe Diem.
smiling eyes :: BV, 12 Feb 2012
SUNDAY, JANUARY 29, 2012
Serak Suara Hati
Tidak ada yang lebih mencekam dari sebuah keputusan,
yang dituangkan dalam keheningan berurut pagi dan malam.
Tidak ada yang lebih kosong dari hari, minggu, bulan, tahun,
yang menghilang dari penanggalan kenangan, tanpa satupun tanda,
bahwa keberadaan di mayapada bukan sekedar khayalan.
Tidak ada yang lebih membunuh esok dari badai seisi hati,
yang diwakili renik-renik di sudut mata, mengelir hitam tak sisakan spasi,
adakah yang lebih buruk, dari sepatah kata terlambat?
@BV, 29 Januari 2012
Tidak ada yang lebih mencekam dari sebuah keputusan,
yang dituangkan dalam keheningan berurut pagi dan malam.
Tidak ada yang lebih kosong dari hari, minggu, bulan, tahun,
yang menghilang dari penanggalan kenangan, tanpa satupun tanda,
bahwa keberadaan di mayapada bukan sekedar khayalan.
Tidak ada yang lebih membunuh esok dari badai seisi hati,
yang diwakili renik-renik di sudut mata, mengelir hitam tak sisakan spasi,
adakah yang lebih buruk, dari sepatah kata terlambat?
@BV, 29 Januari 2012
THURSDAY, JANUARY 19, 2012
MONDAY, DECEMBER 12, 2011
FRIDAY, DECEMBER 02, 2011
Satu Dari Ketidakadaan
Aku berusaha menemukan seribu alasan untuk tidak menyukaimu,
atau bahkan hanya beberapa saja untuk bisa melupakanmu.
Namun tampaknya sampai butiran salju menjejak kota jakarta,
mungkin hanya satu yang bisa diutarakan sang logika.
Kamu tidak memilikiku dalam hatimu.
Kalaupun ya, partikelnya terlalu kecil tuk dimaknai.
Sesederhana itu, satu-satunya kelemahanmu,
dan bisa jadi itulah alasan terkuatku untuk beranjak pergi.
@bv, 1 Des 2011
Aku berusaha menemukan seribu alasan untuk tidak menyukaimu,
atau bahkan hanya beberapa saja untuk bisa melupakanmu.
Namun tampaknya sampai butiran salju menjejak kota jakarta,
mungkin hanya satu yang bisa diutarakan sang logika.
Kamu tidak memilikiku dalam hatimu.
Kalaupun ya, partikelnya terlalu kecil tuk dimaknai.
Sesederhana itu, satu-satunya kelemahanmu,
dan bisa jadi itulah alasan terkuatku untuk beranjak pergi.
@bv, 1 Des 2011
TUESDAY, OCTOBER 04, 2011
Selamat Dini Hari, Realita
Selamat usai bulan kedua,
sesungguhnya lupa tidak pernah lahir,
hanya ada ingatan-ingatan ketjil berlarian,
lalu bersembunyi di sela-sela waktu,
menyelip ke dasar hati.
Pada saatnya nanti akan ada sebuah hari,
dimana ketidakberadaan yang sudah biasa,
menjadi suatu hal yang luar biasa..
Seperti saat kamar-kamar yang dingin menusuk tulang kembali membunuh.
Pandangan yang tercekat dan degup jantung yang terlewati beberapa ketukan.
Katakan bagaimana menghilangkan buluh rindu yang diikat erat pada pinggangku, bagaimana meniadakan mimpi yang sudah menjelma sebagai buah pikir, kalau tuan dan puan menemukannya, katakan padaku..
Kan kuciptakan rencana luar biasa,
sekedar untuk melupakanmu.
@rmh4, 4 Oktober 2011
Selamat usai bulan kedua,
sesungguhnya lupa tidak pernah lahir,
hanya ada ingatan-ingatan ketjil berlarian,
lalu bersembunyi di sela-sela waktu,
menyelip ke dasar hati.
Pada saatnya nanti akan ada sebuah hari,
dimana ketidakberadaan yang sudah biasa,
menjadi suatu hal yang luar biasa..
Seperti saat kamar-kamar yang dingin menusuk tulang kembali membunuh.
Pandangan yang tercekat dan degup jantung yang terlewati beberapa ketukan.
Katakan bagaimana menghilangkan buluh rindu yang diikat erat pada pinggangku, bagaimana meniadakan mimpi yang sudah menjelma sebagai buah pikir, kalau tuan dan puan menemukannya, katakan padaku..
Kan kuciptakan rencana luar biasa,
sekedar untuk melupakanmu.
@rmh4, 4 Oktober 2011
TUESDAY, SEPTEMBER 20, 2011
Badan, Ruh dan Jiwa
Ribut sekali malam ini,
ketiganya minta makan.
Isi dapur sudah berantakan,
tidak ada apa-apa lagi di lemari.
Mulut sibuk mengunyah, menelan,
bersendawa kepuasan makan dan minum.
Badan kenyang.
Ruh, kali ini sibuk berkelana,
mengelilingi bumi dan angkasa,
dengan tali perak yang erat digenggam,
supaya tak lupa untuk kembali.
Satu-satunya yang abadi,
dihembus oleh-Nya.
Jiwa, tertawa sudah habis sebulan setengah,
berdoa was wes wos, mencari hidayah siang dan malam,
tapi ada yang kurang. Makanan jiwa yang satu lagi....
Bercinta dengan fikiranmu,
baru hening, diam, terpuaskan.
MK3, Sept 2011
Ribut sekali malam ini,
ketiganya minta makan.
Isi dapur sudah berantakan,
tidak ada apa-apa lagi di lemari.
Mulut sibuk mengunyah, menelan,
bersendawa kepuasan makan dan minum.
Badan kenyang.
Ruh, kali ini sibuk berkelana,
mengelilingi bumi dan angkasa,
dengan tali perak yang erat digenggam,
supaya tak lupa untuk kembali.
Satu-satunya yang abadi,
dihembus oleh-Nya.
Jiwa, tertawa sudah habis sebulan setengah,
berdoa was wes wos, mencari hidayah siang dan malam,
tapi ada yang kurang. Makanan jiwa yang satu lagi....
Bercinta dengan fikiranmu,
baru hening, diam, terpuaskan.
MK3, Sept 2011
THURSDAY, SEPTEMBER 15, 2011
Sebelum Malam Berlalu
Aku tidak pernah meluputkan satu kelas pun selama sekolah,
dan masih tetap aku terpana melihat auramu.
Susah untuk berkata jujur tanpa terkesan kacangan,
kamu boleh tertawakan aku, dan bilang aku memujimu seperti biasa.
Dasar penulis, jago menulis, apalagi bicara...
Tapi sungguh, sweetheart...
warna terindah dalam paletku bukan pelangi,
tapi senyuman bahagiamu.
Bolehkah kutebus semua dan kembali membahagiakan kamu?
Aku tahu saat kau baca yang ini, bahkan kita berdua tahu...
kau masih merasa yang sama.
Aku tahu kau masih perduli.
@vier, Sept 2011
Aku tidak pernah meluputkan satu kelas pun selama sekolah,
dan masih tetap aku terpana melihat auramu.
Susah untuk berkata jujur tanpa terkesan kacangan,
kamu boleh tertawakan aku, dan bilang aku memujimu seperti biasa.
Dasar penulis, jago menulis, apalagi bicara...
Tapi sungguh, sweetheart...
warna terindah dalam paletku bukan pelangi,
tapi senyuman bahagiamu.
Bolehkah kutebus semua dan kembali membahagiakan kamu?
Aku tahu saat kau baca yang ini, bahkan kita berdua tahu...
kau masih merasa yang sama.
Aku tahu kau masih perduli.
@vier, Sept 2011
THURSDAY, SEPTEMBER 01, 2011
TUESDAY, AUGUST 30, 2011
Errare
Ada seribu hal yang dapat dilakukan,
di tiap hari esok dibalik penanggalan,
tapi tidak banyak untuk hari ini,
selain mengakui sebuah kesalahan.
Tidak ada pelajaran yang lebih berharga,
dari kejatuhan, luka dan rasa sakit.
Tidak ada kesempatan yang lebih berharga,
dari duduk sebagai murid di kelas kehidupan.
Dan bila harus mengulang semuanya lagi,
andai logika tidak harus sebatu itu untuk memahami.
@roundizzy, 30 Agustus 2011
Ada seribu hal yang dapat dilakukan,
di tiap hari esok dibalik penanggalan,
tapi tidak banyak untuk hari ini,
selain mengakui sebuah kesalahan.
Tidak ada pelajaran yang lebih berharga,
dari kejatuhan, luka dan rasa sakit.
Tidak ada kesempatan yang lebih berharga,
dari duduk sebagai murid di kelas kehidupan.
Dan bila harus mengulang semuanya lagi,
andai logika tidak harus sebatu itu untuk memahami.
@roundizzy, 30 Agustus 2011
FRIDAY, AUGUST 26, 2011
Rekonstruksi Cita
Jangan berkata tidak pernah dan tidak akan,
karena alam mempunyai selera humor luar biasa,
mengobrak abrik tatanan hidup,
dan menjungkir balikkan dunia(mu).
Tidak ada kesenangan yang panjang,
tidak ada kesedihan yang tak usai,
kehidupan yang baru selalu siap sedia,
selama kita menggerakkan niat untuk menghirupnya.
Untung dan malang,
bukan suatu akhir kalimat.
Mereka hanyalah awal.
@C5-7, Rising
Jangan berkata tidak pernah dan tidak akan,
karena alam mempunyai selera humor luar biasa,
mengobrak abrik tatanan hidup,
dan menjungkir balikkan dunia(mu).
Tidak ada kesenangan yang panjang,
tidak ada kesedihan yang tak usai,
kehidupan yang baru selalu siap sedia,
selama kita menggerakkan niat untuk menghirupnya.
Untung dan malang,
bukan suatu akhir kalimat.
Mereka hanyalah awal.
@C5-7, Rising
SATURDAY, AUGUST 13, 2011
WEDNESDAY, AUGUST 10, 2011
THURSDAY, AUGUST 04, 2011
Judul yang Lemah (untuk emosi ini)
Untuk alasan yang berdiam dalam keheningan,
untuk pertanyaan yang menggantung tak terucap,
untuk dorongan mengetahui asal muasal kengerian,
adalah indah karna semuanya mereka ulang tiap langkah.
Bukan akhir karena tidak pernah ada awal,
bukan tanda titik karena pena belum digores,
bukan tetesan yang mengiyakan kodrat gravitasi,
tapi hanya sebuah terminal dimana kita bisa berbicara,
tanpa harus mengenakan pakaian wacana.
Aku tidak mengerti kenapa ku,
tapi aku mengerti kontsruksi benak mu,
tidak ada janji yang terucap ketika senang,
tidak juga keputusan pada saat amarah.
I'll see you when I see you, @evol soul
Untuk alasan yang berdiam dalam keheningan,
untuk pertanyaan yang menggantung tak terucap,
untuk dorongan mengetahui asal muasal kengerian,
adalah indah karna semuanya mereka ulang tiap langkah.
Bukan akhir karena tidak pernah ada awal,
bukan tanda titik karena pena belum digores,
bukan tetesan yang mengiyakan kodrat gravitasi,
tapi hanya sebuah terminal dimana kita bisa berbicara,
tanpa harus mengenakan pakaian wacana.
Aku tidak mengerti kenapa ku,
tapi aku mengerti kontsruksi benak mu,
tidak ada janji yang terucap ketika senang,
tidak juga keputusan pada saat amarah.
I'll see you when I see you, @evol soul
FRIDAY, JULY 29, 2011
Du Dee Dam
Aku mengutuki setiap geliat yang merambat,
perlahan merasuki dan berputar, masuk ke dalam,
erat dalam lubang.
Aku mengutuki lantunan yang berpendar senyap senyap,
kadang besar kadang kecil, hanya selalu tepat sasaran,
menyeruak ke rongga otak dan membuatku teringat.
LandonPigg - Oasis - Verschiedene - Extreme
Dalam suatu ketidakmungkinan,
kalaupun ada, kurasa aku tidak dapat lari lagi.
capital clue - @rumah4
Aku mengutuki setiap geliat yang merambat,
perlahan merasuki dan berputar, masuk ke dalam,
erat dalam lubang.
Aku mengutuki lantunan yang berpendar senyap senyap,
kadang besar kadang kecil, hanya selalu tepat sasaran,
menyeruak ke rongga otak dan membuatku teringat.
LandonPigg - Oasis - Verschiedene - Extreme
Dalam suatu ketidakmungkinan,
kalaupun ada, kurasa aku tidak dapat lari lagi.
capital clue - @rumah4
WEDNESDAY, JULY 13, 2011
Chocolate Can't Save Me Tonight
I gave you my heart,
and look where you put me,
somewhere behind all the work.
A day or two,
singing it counting it,
let's not multiply it,
or change the plan.
But, hey..
there's nothing I can do about it,
hear me out, if I'm passing your ears,
hear me out, if I'm somewhere in your mind,
I wont say something about the heart,
not the heart, one thing you can't talk about.
I turn off the music, kill the tunes,
make it go away, make it travel a long way,
closing the night, hiding the tears,
writing something nice, covering what's mine,
both ways just won't change you,
cause nothing can make you feel, anything.
Chocolate can't save me tonight.
Let's go out and burn the night.
somewhere down the road :: this time
I gave you my heart,
and look where you put me,
somewhere behind all the work.
A day or two,
singing it counting it,
let's not multiply it,
or change the plan.
But, hey..
there's nothing I can do about it,
hear me out, if I'm passing your ears,
hear me out, if I'm somewhere in your mind,
I wont say something about the heart,
not the heart, one thing you can't talk about.
I turn off the music, kill the tunes,
make it go away, make it travel a long way,
closing the night, hiding the tears,
writing something nice, covering what's mine,
both ways just won't change you,
cause nothing can make you feel, anything.
Chocolate can't save me tonight.
Let's go out and burn the night.
somewhere down the road :: this time
FRIDAY, JULY 01, 2011
MONDAY, JUNE 27, 2011
WEDNESDAY, JUNE 01, 2011
MONDAY, MAY 30, 2011
TUESDAY, MAY 24, 2011
SUNDAY, MAY 22, 2011
Ioki Talk
Kau sering berkata,
kita sungguh berbeda.
Benar adanya, sayang..
my sweetheart.
Akan tetapi, bukan seperti bumi dan langit,
hanya dua bintang yang saling berjauhan.
Tarik menarik,
saling mengamati,
walau dari kejauhan.
Sayang sekali semua akan runtuh,
hancur berkeping-keping duniamu,
bila kita menempuh jarak mustahil tuk saling dekat,
dalam arti yang sebenarnya.
memoir, 22 Mei 2011
Kau sering berkata,
kita sungguh berbeda.
Benar adanya, sayang..
my sweetheart.
Akan tetapi, bukan seperti bumi dan langit,
hanya dua bintang yang saling berjauhan.
Tarik menarik,
saling mengamati,
walau dari kejauhan.
Sayang sekali semua akan runtuh,
hancur berkeping-keping duniamu,
bila kita menempuh jarak mustahil tuk saling dekat,
dalam arti yang sebenarnya.
memoir, 22 Mei 2011
MONDAY, MAY 16, 2011
WEDNESDAY, MAY 04, 2011
Singa Nemea
Kubolak balik rumusnya,
luminositas.
Mereka menggunakan istilah itu,
lalu berusaha mengukurnya,
berusaha tuk jelaskan dan definisikan ka-mu.
Untuk apa mengerti suatu hal yang kurasa?
Untuk apa mencari pangkal dan payung konklusinya?
Kau tidak seperti katai putih dan bintang neutron.
Kau abadi selama tiap sel tubuhku mengingatmu.
Cahayamu, abadi.
892, 3 Mei 2011
Kubolak balik rumusnya,
luminositas.
Mereka menggunakan istilah itu,
lalu berusaha mengukurnya,
berusaha tuk jelaskan dan definisikan ka-mu.
Untuk apa mengerti suatu hal yang kurasa?
Untuk apa mencari pangkal dan payung konklusinya?
Kau tidak seperti katai putih dan bintang neutron.
Kau abadi selama tiap sel tubuhku mengingatmu.
Cahayamu, abadi.
892, 3 Mei 2011
THURSDAY, APRIL 28, 2011
Pilihan Terbaikmu
Dalam kejadian-kejadian,
tidak ada kebetulan yang sederhana.
Semua luar biasa.
Dalam tiap hujan,
bukan hanya air deras membasahi bumi,
tapi juga ada duka yang terbilas,
dan harapan tumbuh indah seperti pelangi.
Dalam tiap bencana kehidupan,
selalu disisipkan kesempatan tuk bersyukur,
bisakah kita meresapi tiap kebangkitan itu?
Your Moment, 28 April 2011
Dalam kejadian-kejadian,
tidak ada kebetulan yang sederhana.
Semua luar biasa.
Dalam tiap hujan,
bukan hanya air deras membasahi bumi,
tapi juga ada duka yang terbilas,
dan harapan tumbuh indah seperti pelangi.
Dalam tiap bencana kehidupan,
selalu disisipkan kesempatan tuk bersyukur,
bisakah kita meresapi tiap kebangkitan itu?
Your Moment, 28 April 2011
SUNDAY, APRIL 24, 2011
Ketepatan Hati
Siang hari dengan enggan menuruni tangga,
pelan-pelan meraba jendela, berharap bisa berkaca,
mengetahui potongan puzzlenya tidak sempurna,
hingga senja harus menggantikannya.
Kamu hanya tidak cocok di kutempatkan dimana-mana.
Mungkin untuk mengucurkan jerih payah,
atau juga untuk menguapkan kesedihan.
Tapi sinarmu yang kurang jingga,
tidak tersimpan tepat di sudut hati.
Dan aku, kehabisan kata-kata serta penalaran untuk menjelaskan.
@plea, 24 April 2011
Siang hari dengan enggan menuruni tangga,
pelan-pelan meraba jendela, berharap bisa berkaca,
mengetahui potongan puzzlenya tidak sempurna,
hingga senja harus menggantikannya.
Kamu hanya tidak cocok di kutempatkan dimana-mana.
Mungkin untuk mengucurkan jerih payah,
atau juga untuk menguapkan kesedihan.
Tapi sinarmu yang kurang jingga,
tidak tersimpan tepat di sudut hati.
Dan aku, kehabisan kata-kata serta penalaran untuk menjelaskan.
@plea, 24 April 2011
SATURDAY, APRIL 16, 2011
SATURDAY, APRIL 09, 2011
TUESDAY, APRIL 05, 2011
SUNDAY, APRIL 03, 2011
TUESDAY, MARCH 29, 2011
SUNDAY, MARCH 20, 2011
SUNDAY, FEBRUARY 27, 2011
Surat Untuk Ratih, Disana...
Aku akan mengenangmu,
lebih dari eyeliner yang tegas mencuat di sudut matamu,
lebih dari pandangan yang seakan-akan galak,
lebih dari hobi merokokmu yang selalu membuatku tersenyum...
Aku akan merindukanmu,
juga ceritamu tentang bekas kawanku yang juga bekas kawanmu,
juga rasa ingin tahumu tentang apa yang terjadi di dunianya,
juga amarah serta sedihmu saat menuturkan semua...
Aku akan terus belajar darimu,semampu aku,
bagaimana jadi perempuan yang begitu mencintai pasangannya,
bagaimana jadi istri yang begitu setia dan menunggui malam-malam yang dingin,
dengan harapan dan doa agar berangsur hangat,
walau hanya dengan jejak keberadaannya...
bagaimana jadi manusia yang hidup untuk membahagiakan orang lain,
tanpa memikirkan nasib dan keinginan diri sendiri.
Aku akan terus berusaha belajar darimu, dan juga dari lurus logikaku,
untuk mencintai semua, dan juga...merelakan semua karena tidak ada yang abadi.
Aku sayang kamu, Ratih.
Semoga kamu tenang dan bahagia disana.
Aku akan mengenangmu,
lebih dari eyeliner yang tegas mencuat di sudut matamu,
lebih dari pandangan yang seakan-akan galak,
lebih dari hobi merokokmu yang selalu membuatku tersenyum...
Aku akan merindukanmu,
juga ceritamu tentang bekas kawanku yang juga bekas kawanmu,
juga rasa ingin tahumu tentang apa yang terjadi di dunianya,
juga amarah serta sedihmu saat menuturkan semua...
Aku akan terus belajar darimu,semampu aku,
bagaimana jadi perempuan yang begitu mencintai pasangannya,
bagaimana jadi istri yang begitu setia dan menunggui malam-malam yang dingin,
dengan harapan dan doa agar berangsur hangat,
walau hanya dengan jejak keberadaannya...
bagaimana jadi manusia yang hidup untuk membahagiakan orang lain,
tanpa memikirkan nasib dan keinginan diri sendiri.
Aku akan terus berusaha belajar darimu, dan juga dari lurus logikaku,
untuk mencintai semua, dan juga...merelakan semua karena tidak ada yang abadi.
Aku sayang kamu, Ratih.
Semoga kamu tenang dan bahagia disana.
THURSDAY, FEBRUARY 24, 2011
MONDAY, FEBRUARY 21, 2011
FRIDAY, JANUARY 21, 2011
MONDAY, JANUARY 17, 2011
Perayaan Tahun Tersingkat
Kamu tertidur.
Tak mengapa, malam pergantian tahun dengan kembang api kan kulukis di pelupuk matamu biar bisa kau kenang esok pagi. Kujadikan cerita yang panjang tetap seindah mungkin, dengan keterbatasan waktu. Sebagaimana kau terbiasa memaknai kebersamaan kita, sesingkat hitungan short time di kamar kenangan itu.
Mimpi indah.
On the road, nu year's eve 10-11
Kamu tertidur.
Tak mengapa, malam pergantian tahun dengan kembang api kan kulukis di pelupuk matamu biar bisa kau kenang esok pagi. Kujadikan cerita yang panjang tetap seindah mungkin, dengan keterbatasan waktu. Sebagaimana kau terbiasa memaknai kebersamaan kita, sesingkat hitungan short time di kamar kenangan itu.
Mimpi indah.
On the road, nu year's eve 10-11
Alibi Rasa Dalam Cerita
Aku mencium tanda tanya pada ceritamu,
sesungguhnya kau sedang membual tentangmu,
atau tentang kita?
Aku bersamanya,
aku bersamanya,
aku bersamanya,
kubaca : tidak ada apa-apa antara kita.
Perjalanan panjang kali ini tidak disertai janji temu kita,
padahal sudah kutunggu setiap senja datang lebih awal,
agar malam ke pagi juga menurut teramat singkat.
Rupanya keberuntungan bukan di bulan-bulan ini.
Mari kita coba lain kali!
@rumah4, Januari 2010
Aku mencium tanda tanya pada ceritamu,
sesungguhnya kau sedang membual tentangmu,
atau tentang kita?
Aku bersamanya,
aku bersamanya,
aku bersamanya,
kubaca : tidak ada apa-apa antara kita.
Perjalanan panjang kali ini tidak disertai janji temu kita,
padahal sudah kutunggu setiap senja datang lebih awal,
agar malam ke pagi juga menurut teramat singkat.
Rupanya keberuntungan bukan di bulan-bulan ini.
Mari kita coba lain kali!
@rumah4, Januari 2010
MONDAY, DECEMBER 27, 2010
TUESDAY, DECEMBER 21, 2010
Malam Baik Untuk Bercerita
Cerita yang manis,
mengetahui kau berbohong entah untuk apa,
tanpa bertanya aku hanya diam,
pura-pura tidak tahu,
enggan melempar pandangan,
"bahkan begitu pun kau tak bisa jujur?"
Cerita yang manis,
melihat kau memilih jalan benar menuju kesalahan,
mementingkan etika dan cita-cita daripada mimpi dan hati,
namun tetap hati ini, suatu yang pernah kupercaya mustahil,
masih berdetak forte saat nama yang hanya serupa namamu disebut,
Cerita yang manis,
untuk tetap menulis ini,
bertahun-tahun setelah kau tiada, atau bahkan kau belum ada.
Kenapa terjadi begini, hingga di setiap ramalan,
begitulah nasib jiwa-jiwa yang percaya hati,
benar diciptakan setengah untuk masing-masing?
Cerita yang manis,
walau kini aku masih menunggu kau muncul setelah hujan reda,
aku, hati, dan hati-hati di balik jendela kamar,
tanpa sepotong atap pun untuk melindungi?
Kita hidup dari harapan,
rangkaian kata yang jadi cerita,
dan kepercayaan tentang suatu hari nanti.
Aku hidup,
juga untuk mewujudkan,
cerita yang manis.
fairytale, @rumah4, 20 Desember 2010
Cerita yang manis,
mengetahui kau berbohong entah untuk apa,
tanpa bertanya aku hanya diam,
pura-pura tidak tahu,
enggan melempar pandangan,
"bahkan begitu pun kau tak bisa jujur?"
Cerita yang manis,
melihat kau memilih jalan benar menuju kesalahan,
mementingkan etika dan cita-cita daripada mimpi dan hati,
namun tetap hati ini, suatu yang pernah kupercaya mustahil,
masih berdetak forte saat nama yang hanya serupa namamu disebut,
Cerita yang manis,
untuk tetap menulis ini,
bertahun-tahun setelah kau tiada, atau bahkan kau belum ada.
Kenapa terjadi begini, hingga di setiap ramalan,
begitulah nasib jiwa-jiwa yang percaya hati,
benar diciptakan setengah untuk masing-masing?
Cerita yang manis,
walau kini aku masih menunggu kau muncul setelah hujan reda,
aku, hati, dan hati-hati di balik jendela kamar,
tanpa sepotong atap pun untuk melindungi?
Kita hidup dari harapan,
rangkaian kata yang jadi cerita,
dan kepercayaan tentang suatu hari nanti.
Aku hidup,
juga untuk mewujudkan,
cerita yang manis.
fairytale, @rumah4, 20 Desember 2010
SUNDAY, DECEMBER 19, 2010
Kisah Aurora
Kamu yang terindah, yang pernah hadir dalam komposisi nafasku.
Bahkan saat menedung resah bergayut di retina matamu,
aku yakin sendja adalah sendja, yang selalu indah.
Lalu apa artinya sebuah hitungan waktu,
detik menit jam bulan tahun...dan tahunan.
Apa artinya sebuah perilaku yang muncul dari pemikiran,
tindakan yang keluar dari hati,
sebuah aksi dan reaksi.
Suatu hari nanti, walau kita tidak bersama,
walau yang membawa namamu bukan milik kita,
tetap selalu ingat, seribu hal baik tentang kita,
bukan tentang aku.
Dan teruskan itu kepada mereka yang membutuhkan.
Karena memang sudah saatnya,
cerita itu berpindah tangan.
Biarkan mereka menulisnya,
dan mempercayainya terlebih dahulu.
@rumah4, Desember 2010
Kamu yang terindah, yang pernah hadir dalam komposisi nafasku.
Bahkan saat menedung resah bergayut di retina matamu,
aku yakin sendja adalah sendja, yang selalu indah.
Lalu apa artinya sebuah hitungan waktu,
detik menit jam bulan tahun...dan tahunan.
Apa artinya sebuah perilaku yang muncul dari pemikiran,
tindakan yang keluar dari hati,
sebuah aksi dan reaksi.
Suatu hari nanti, walau kita tidak bersama,
walau yang membawa namamu bukan milik kita,
tetap selalu ingat, seribu hal baik tentang kita,
bukan tentang aku.
Dan teruskan itu kepada mereka yang membutuhkan.
Karena memang sudah saatnya,
cerita itu berpindah tangan.
Biarkan mereka menulisnya,
dan mempercayainya terlebih dahulu.
@rumah4, Desember 2010
SUNDAY, OCTOBER 31, 2010
Musim Pertunjukan Lagi
Menghitung kebenaran di balik degup jantung,
jawabannya adalah selalu ya dan tidak pernah tidak.
Walaupun tidak ada kata-kata, tidak pernah ada air mata.
Memberikan tanpa menjanjikan,
menjalani tanpa meragukan,
karena sama-sama tahu alur ceritanya.
Hingga kembali musimnya pertunjukan,
dan semua sibuk membuat pesanan.
Membuat corekan, menatah, menyungging wayang,
hingga memasang cempurit.
"Sebentar lagi waktu kita!
Dan Tuhan adalah sang dalang."
Aku yang setengah jadi,
melihatmu bicara dengan suka cita.
BV, amazing dejavu - 28 Oct 2010
Menghitung kebenaran di balik degup jantung,
jawabannya adalah selalu ya dan tidak pernah tidak.
Walaupun tidak ada kata-kata, tidak pernah ada air mata.
Memberikan tanpa menjanjikan,
menjalani tanpa meragukan,
karena sama-sama tahu alur ceritanya.
Hingga kembali musimnya pertunjukan,
dan semua sibuk membuat pesanan.
Membuat corekan, menatah, menyungging wayang,
hingga memasang cempurit.
"Sebentar lagi waktu kita!
Dan Tuhan adalah sang dalang."
Aku yang setengah jadi,
melihatmu bicara dengan suka cita.
BV, amazing dejavu - 28 Oct 2010
Setelah Pentas
Menulis untuk memperbanyak waktu kita,
biar debu teka-teki naik mengudara,
meninggalkan segerombolan tanda tanya (saja).
Ada apa dengan baju ganti dan stocking-mu?
Ada apa dengan kegelisahanmu?
Aku sesungguhnya tidak perlu balik bertanya.
Segala sesuatu yang nampaknya kuat tidak selalu pasti,
hanya saja selalu ada yang hilang bersama waktu,
sebagaimana ada yang tumbuh seiring tik tok usia.
Sekarang bukan lagi kata 'masih',
kita sudah tidak muda.
Tapi aku selalu muda untuk untuk menunggu hidup,
arti sebenarnya,
keresahan sejujurnya.
Menunggu hidup beberapa bulan lagi.
Dan bila aku sial,
beberapa tahun untuk dihabiskan.
Sendja Bening, 29 Oktober 2010
Menulis untuk memperbanyak waktu kita,
biar debu teka-teki naik mengudara,
meninggalkan segerombolan tanda tanya (saja).
Ada apa dengan baju ganti dan stocking-mu?
Ada apa dengan kegelisahanmu?
Aku sesungguhnya tidak perlu balik bertanya.
Segala sesuatu yang nampaknya kuat tidak selalu pasti,
hanya saja selalu ada yang hilang bersama waktu,
sebagaimana ada yang tumbuh seiring tik tok usia.
Sekarang bukan lagi kata 'masih',
kita sudah tidak muda.
Tapi aku selalu muda untuk untuk menunggu hidup,
arti sebenarnya,
keresahan sejujurnya.
Menunggu hidup beberapa bulan lagi.
Dan bila aku sial,
beberapa tahun untuk dihabiskan.
Sendja Bening, 29 Oktober 2010
TUESDAY, OCTOBER 26, 2010
Sampai Usia Sendja
Cerita yang berulang, di fase hidup berbeda,
pelaku terus menerus sama,
hanya masalah yang berganti.
Bukan purwa bukan klithik,
tapi kita berdua tahu kita siapa (dan yang mana).
Malam sudah turun menggeser sendja,
hanya sedikit waktu sebelum kita pudar,
menghilang bersama naiknya matahari.
PI, 26 Okt 2010
Cerita yang berulang, di fase hidup berbeda,
pelaku terus menerus sama,
hanya masalah yang berganti.
Bukan purwa bukan klithik,
tapi kita berdua tahu kita siapa (dan yang mana).
Malam sudah turun menggeser sendja,
hanya sedikit waktu sebelum kita pudar,
menghilang bersama naiknya matahari.
PI, 26 Okt 2010
SUNDAY, SEPTEMBER 19, 2010
THURSDAY, SEPTEMBER 02, 2010
FRIDAY, JULY 09, 2010
Terbakar Airmata
Barang-barang di rumahku mudah terbakar,
setiap kesedihan memuncak dan airmata menetes,
tetesannya mengalir ke arloji, pigura, buku,
menjadi laiknya bensin..
Bila mereka mengakhiri tangis dengan senyum,
barang-barang itu selamat, tidak hangus terbakar.
Lain halnya bila malam tak ditutup dengan damai,
maka terdengar tinnggg! Mirip bunyi pematik api,
bersamaan dengan terpejamnya mata karna perih.
Itulah sebabnya aku berkata pada setiap yang datang,
dan beristirahat satu, dua jam,
apalagi menginap.
Jangan kalian pelihara bibit kesedihan di rumah ini,
tinggalkan saja di depan pintu rumahku,
atau masukkan dalam kotak pos dekat pagar,
biar dibawa angin lalu yang bertugas tiap menit.
Jangan biarkan rumahku hancur, bukan karna banjir airmata,
yang masih bisa kering walau sedikit rusak.
Tapi karna kebakaran yang meluluhlantakkan hati dan kenangan di dalam,
dan menyisakan hanya abu untuk menyambut sakramen taubat.
Jangan biarkan,
lebih baik kau tak usah datang berkunjung.
Resting House, Juli 2010
Barang-barang di rumahku mudah terbakar,
setiap kesedihan memuncak dan airmata menetes,
tetesannya mengalir ke arloji, pigura, buku,
menjadi laiknya bensin..
Bila mereka mengakhiri tangis dengan senyum,
barang-barang itu selamat, tidak hangus terbakar.
Lain halnya bila malam tak ditutup dengan damai,
maka terdengar tinnggg! Mirip bunyi pematik api,
bersamaan dengan terpejamnya mata karna perih.
Itulah sebabnya aku berkata pada setiap yang datang,
dan beristirahat satu, dua jam,
apalagi menginap.
Jangan kalian pelihara bibit kesedihan di rumah ini,
tinggalkan saja di depan pintu rumahku,
atau masukkan dalam kotak pos dekat pagar,
biar dibawa angin lalu yang bertugas tiap menit.
Jangan biarkan rumahku hancur, bukan karna banjir airmata,
yang masih bisa kering walau sedikit rusak.
Tapi karna kebakaran yang meluluhlantakkan hati dan kenangan di dalam,
dan menyisakan hanya abu untuk menyambut sakramen taubat.
Jangan biarkan,
lebih baik kau tak usah datang berkunjung.
Resting House, Juli 2010
SUNDAY, JULY 04, 2010
Yang Tersesat Dalam Putaran Waktu
Sayang, aku seperti sudah gila!
Aku bicara sendiri dengan aksara yang berserakan di pandang mataku, aku melihatnya bangun dan menyusun utuh tubuh untuk kemudian berdiri tegak, tanpa ragu dia menyapu koma dan menendang titik, menghirup sisa harum air mata di antara kata, menjadikannya nyawa.
Aku melihatmu, terpisah dari detik ini dan kenyataan ini, seakan-akan terbelah dua. Tapi dua-duanya nyata! Hidupmu sungguh terlalu benar untukku eliminir, tentu tidak dengan romantisme yang kau genggam erat di retak hatimu.
Hatimu pernah retak karenaku. Aku yang lupa daratan, yang asyik dengan duniaku sendiri. Biar mereka bilang aku gila.....diam-diam aku masih bisa melihatmu. Kamu yang hidup sampai hari ini, dan kepingan diriku yang kutitipkan untuk bahagia denganmu.
Tidak Ada Transisi, Hanya Ada Abadi
Sayang, aku seperti sudah gila!
Aku bicara sendiri dengan aksara yang berserakan di pandang mataku, aku melihatnya bangun dan menyusun utuh tubuh untuk kemudian berdiri tegak, tanpa ragu dia menyapu koma dan menendang titik, menghirup sisa harum air mata di antara kata, menjadikannya nyawa.
Aku melihatmu, terpisah dari detik ini dan kenyataan ini, seakan-akan terbelah dua. Tapi dua-duanya nyata! Hidupmu sungguh terlalu benar untukku eliminir, tentu tidak dengan romantisme yang kau genggam erat di retak hatimu.
Hatimu pernah retak karenaku. Aku yang lupa daratan, yang asyik dengan duniaku sendiri. Biar mereka bilang aku gila.....diam-diam aku masih bisa melihatmu. Kamu yang hidup sampai hari ini, dan kepingan diriku yang kutitipkan untuk bahagia denganmu.
Tidak Ada Transisi, Hanya Ada Abadi
SATURDAY, JULY 03, 2010
Rahasia Pemenang
Malam ini aku meletakkan sepatu lariku,
telapak yang pegal dan kapalan kukeluarkan dari kaos kaki,
entah keberapa belas pasang yang kukenakan,
hampir sepanjang tahun.
Perlombaan memang belum usai,
tapi aku ingin berhenti.
Trek lari tidak akan pernah habis,
dan takkan pernah lurus,
sama seperti waktu,
yang berjalan dan berputar.
Aku berhenti menjadikan waktu musuh,
bersaing dengan siapa saja,
dan berusaha menjadi yang terbaik.
Malam ini aku sudah tahu apa jawabannya.
Kita semua bisa jadi pemenang,
atas hidup yang entah sampai kapan.
Berdamai dengan kenyataan,
dan berusaha mencari harga diri di sela kekalahan,
karena kita akan selalu kalah dengan kesalahan kita sendiri.
@ left bedside, Juli 2010
Malam ini aku meletakkan sepatu lariku,
telapak yang pegal dan kapalan kukeluarkan dari kaos kaki,
entah keberapa belas pasang yang kukenakan,
hampir sepanjang tahun.
Perlombaan memang belum usai,
tapi aku ingin berhenti.
Trek lari tidak akan pernah habis,
dan takkan pernah lurus,
sama seperti waktu,
yang berjalan dan berputar.
Aku berhenti menjadikan waktu musuh,
bersaing dengan siapa saja,
dan berusaha menjadi yang terbaik.
Malam ini aku sudah tahu apa jawabannya.
Kita semua bisa jadi pemenang,
atas hidup yang entah sampai kapan.
Berdamai dengan kenyataan,
dan berusaha mencari harga diri di sela kekalahan,
karena kita akan selalu kalah dengan kesalahan kita sendiri.
@ left bedside, Juli 2010
SATURDAY, JUNE 12, 2010
Pendengar Suaraku
Tuhan diam di ujung hidungku…
Tiap kubicara kutak bisa lihat Dia,
tapi kutahu sepertinya Dia mendengar.
Tuhan tinggal disana,
di suatu titik rawan tak terlihat.
Hanya ujung lidah kebenaranku yang menggapai-Nya,
bukan kata-kata yang hilang menjadi asap dan debu.
Tidak ada yang bisa jadi Tuhanku,
mereka terlalu dangkal untuk berada di tengah,
antara otak, mulut, dan hatiku.
Hanya Tuhan yang tinggal diam di ujung hidungku,
Dia yang mampu.
BV, 12 Juni 2010
Tuhan diam di ujung hidungku…
Tiap kubicara kutak bisa lihat Dia,
tapi kutahu sepertinya Dia mendengar.
Tuhan tinggal disana,
di suatu titik rawan tak terlihat.
Hanya ujung lidah kebenaranku yang menggapai-Nya,
bukan kata-kata yang hilang menjadi asap dan debu.
Tidak ada yang bisa jadi Tuhanku,
mereka terlalu dangkal untuk berada di tengah,
antara otak, mulut, dan hatiku.
Hanya Tuhan yang tinggal diam di ujung hidungku,
Dia yang mampu.
BV, 12 Juni 2010
FRIDAY, MAY 14, 2010
Suara Logika
Kalau ada seribu langkah boleh terulang kembali,
tanpa nafas tertahan dan jam pasir yang dijungkirkan,
akankah kita bertemu dan berjabat tangan,
mengucapkan nama masing-masing,
sebelum akhirnya berlalu dengan beberapa senyum?
Kalau ada seribu tawa yang bisa digemakan kembali,
tanpa perlu diingat kapan dan kenapa,
akankah kita sekarang duduk bersebrangan,
menghitung centimeter yang nyata,
dan puluhan meter yang tak terbaca?
Kalau ada seribu tangis yang dapat disurutkan,
tanpa harus menggenangi bola mata,
akankah kita sekarang beradu punggung tanpa bersentuhan,
menggerutu dan mengeluh, pada dinding yang using?
Sungguhkah rasa itu tdk pernah ada?
Aku ingin melihat senyummu tanpa harus ku menangis,
Aku ingin bahagia tanpa kau berduka,
Bisakah kita menempuh jalan berdua?
Atau haruskah kita mendua? Hati dan logika?
@ office :: 14 Mei 2010
Kalau ada seribu langkah boleh terulang kembali,
tanpa nafas tertahan dan jam pasir yang dijungkirkan,
akankah kita bertemu dan berjabat tangan,
mengucapkan nama masing-masing,
sebelum akhirnya berlalu dengan beberapa senyum?
Kalau ada seribu tawa yang bisa digemakan kembali,
tanpa perlu diingat kapan dan kenapa,
akankah kita sekarang duduk bersebrangan,
menghitung centimeter yang nyata,
dan puluhan meter yang tak terbaca?
Kalau ada seribu tangis yang dapat disurutkan,
tanpa harus menggenangi bola mata,
akankah kita sekarang beradu punggung tanpa bersentuhan,
menggerutu dan mengeluh, pada dinding yang using?
Sungguhkah rasa itu tdk pernah ada?
Aku ingin melihat senyummu tanpa harus ku menangis,
Aku ingin bahagia tanpa kau berduka,
Bisakah kita menempuh jalan berdua?
Atau haruskah kita mendua? Hati dan logika?
@ office :: 14 Mei 2010
MONDAY, MAY 03, 2010
Sesederhana Selamat Pagi
Ada tanda tanya di balik titik,
selalu di cerita kita.
Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
Ada tanda tanya di balik titik,
selalu di cerita kita.
Ada kening berkerut,
ada gusar tak terucap,
ada sesuatu tak terungkap.
Ada seribu satu hari,
dengan sepuluh ribu pertanyaan,
dan satu keinginan.
Aku ingin bersamamu,
tanpa harus menyakitimu.
Ataukah harus aku tak bersamamu,
agar tidak lagi menyakitimu?
the end or not, Mei 2010
WEDNESDAY, APRIL 28, 2010
MONDAY, APRIL 12, 2010
childhood #note
"believe it or not,
i can smell the jittery..
just across my mind..
flying and evaporating..
our old nick names,
cute and irritating one,
our old argument,
about soccer, the team, and off course,
the final score.
believe it or not,
i can see the gulp..
without actually seeing it,
or hearing it..
that's the jittery..
and it ain't mine.."
sunday moment
"believe it or not,
i can smell the jittery..
just across my mind..
flying and evaporating..
our old nick names,
cute and irritating one,
our old argument,
about soccer, the team, and off course,
the final score.
believe it or not,
i can see the gulp..
without actually seeing it,
or hearing it..
that's the jittery..
and it ain't mine.."
sunday moment
FRIDAY, APRIL 09, 2010
MONDAY, JANUARY 04, 2010
THURSDAY, DECEMBER 10, 2009
Catatan Sebelum Tidur
Saat aku bisa menertawakan kebodohanku di depanmu,
itu cinta.
Saat aku bisa melalui rasa sakit utk ketenanganmu,
itu cinta.
Saat aku bisa menjadikan namamu sbagai pintu mimpiku,
itu cinta.
Saat aku bisa menjadi lebih baik denganmu, bukan hanya untukmu,
itu cinta.
Saat aku menulis ini dengan rasa kantuk, melalui blackberryku,
sudah pasti rasa ini cinta.
Aku akan menghabiskan ribuan kertas untuk definisikan c.i.n.t.a
padahal dia selalu terwakilkan olehmu.
on my bed / craving for u / dec 2009
Saat aku bisa menertawakan kebodohanku di depanmu,
itu cinta.
Saat aku bisa melalui rasa sakit utk ketenanganmu,
itu cinta.
Saat aku bisa menjadikan namamu sbagai pintu mimpiku,
itu cinta.
Saat aku bisa menjadi lebih baik denganmu, bukan hanya untukmu,
itu cinta.
Saat aku menulis ini dengan rasa kantuk, melalui blackberryku,
sudah pasti rasa ini cinta.
Aku akan menghabiskan ribuan kertas untuk definisikan c.i.n.t.a
padahal dia selalu terwakilkan olehmu.
on my bed / craving for u / dec 2009
TUESDAY, NOVEMBER 03, 2009
# Senja Tanpa Judul
Aku tidak bisa mematahkan kalimatmu,
atau membantah takdirku..
Tapi kau mengetahui keseluruhanku,
hanya ada di dalammu.
@ Jojo, Nov 3rd 09
Aku tidak bisa mematahkan kalimatmu,
atau membantah takdirku..
Tapi kau mengetahui keseluruhanku,
hanya ada di dalammu.
@ Jojo, Nov 3rd 09
TUESDAY, OCTOBER 27, 2009
Kiss that makes me fall!
What’s in a kiss?
Maybe seven signs of nature,
from the brightest sun,
through thunder and rain.
Oh,
what’s in a kiss,
will remains a mystery.
I only can speak wisely,
along truthfully,
what’s in my heart,
when we kiss each other tight,
just don’t want to end the night.
There’s a sparks underneath your touch,
in every inch of yours.
Slowly I can sip
sweet sensation of bliss.
Sunlight in your eyes,
perfect in it’s places,
and I just knew,
the wind will never change.
Winter time kisses,
makes me wanna fall,
fall naturally,
in love with you.
You made a girl a woman,
stranger into lover.
With that winter time kisses.
So tell me again,
what’s in a kiss?
Jojo, Oct 2009
What’s in a kiss?
Maybe seven signs of nature,
from the brightest sun,
through thunder and rain.
Oh,
what’s in a kiss,
will remains a mystery.
I only can speak wisely,
along truthfully,
what’s in my heart,
when we kiss each other tight,
just don’t want to end the night.
There’s a sparks underneath your touch,
in every inch of yours.
Slowly I can sip
sweet sensation of bliss.
Sunlight in your eyes,
perfect in it’s places,
and I just knew,
the wind will never change.
Winter time kisses,
makes me wanna fall,
fall naturally,
in love with you.
You made a girl a woman,
stranger into lover.
With that winter time kisses.
So tell me again,
what’s in a kiss?
Jojo, Oct 2009
THURSDAY, JULY 02, 2009
: Puisi di Hari yang Aneh :
Mimpi di kotak suara,
diam tanpa hembusan nafas.
Terlahir tanpa simbiois mutualisme,
terbentuk karna desakan waktu.
Tidak ada selamat pagi,
tanpa tidur yang terusik.
Tidak ada akhir kalimat,
sepanjang masa panen koma.
(Terusik, Juli 2009)
Mimpi di kotak suara,
diam tanpa hembusan nafas.
Terlahir tanpa simbiois mutualisme,
terbentuk karna desakan waktu.
Tidak ada selamat pagi,
tanpa tidur yang terusik.
Tidak ada akhir kalimat,
sepanjang masa panen koma.
(Terusik, Juli 2009)
FRIDAY, MAY 01, 2009
Dongeng Ibukota
Adalah satu dongeng sederhana yang mematikan lampu-lampu di kamar tidurku,
menyulap pintu lemari jadi pintu gerbang kastil yang kokoh,
begitu megah dan tak tersentuh, mirip gedung-gedung tinggi ibukota,
yang membuatku silau bukan hanya karna kaca-kacanya,
tapi begitu banyak ambisi dan kesombongan,
mengutamakan kantong pribadi dan menenggelamkan kata rakyat,
yang seharusnya satu, yang seharusnya utama,
atau paling tidak diusahakan pertama.
Adalah satu dongeng sederhana yang menidurkan anak-anak bangsa,
dengan kelelahan mata dan jari akibat games elektronik,
melupakan lompat karet, gangsing, petak umpet,
membenci aktivitas outdoor dan mencintai keautisannya,
bukannya belajar berkawan, lebih suka melawan,
sama seperti suara-suara mereka yang berdemo,
satu stereo, tapi tak betul-betul mengerti maknanya,
bukankah komunikator yang salah bila pesan tak sampai.
Adalah satu dongeng sederhana yang membius kita semua,
mnghadirkan sejuta tanda tanya, ada apa setelah ini dan itu,
sehingga mau tak mau, semua turut serta,
membunuh pagi dan siang, menghapus sore hari,
supaya jutaaan tanda tanya tak beranak pinak,
atau jangan-jangan walau dipotong dengan pedang Lancelot,
tumbuh kembali seperti ekor cicak,
atau lebih parah cacing tanah yang mengganda.
Marilah kita lari pada malam,
begitu nyaman rasanya dalam gelap,
supaya siapa saja dapat mendongeng,
ganti-berganti menjadi pelaku dan korban.
Para pendengar selamat datang!
Setelah cuci tangan kaki dan sikat gigi,
layar panggung kembali terangkat,
untuk sebuah dongeng sederhana.
Djakarta, 30 April 2009
Adalah satu dongeng sederhana yang mematikan lampu-lampu di kamar tidurku,
menyulap pintu lemari jadi pintu gerbang kastil yang kokoh,
begitu megah dan tak tersentuh, mirip gedung-gedung tinggi ibukota,
yang membuatku silau bukan hanya karna kaca-kacanya,
tapi begitu banyak ambisi dan kesombongan,
mengutamakan kantong pribadi dan menenggelamkan kata rakyat,
yang seharusnya satu, yang seharusnya utama,
atau paling tidak diusahakan pertama.
Adalah satu dongeng sederhana yang menidurkan anak-anak bangsa,
dengan kelelahan mata dan jari akibat games elektronik,
melupakan lompat karet, gangsing, petak umpet,
membenci aktivitas outdoor dan mencintai keautisannya,
bukannya belajar berkawan, lebih suka melawan,
sama seperti suara-suara mereka yang berdemo,
satu stereo, tapi tak betul-betul mengerti maknanya,
bukankah komunikator yang salah bila pesan tak sampai.
Adalah satu dongeng sederhana yang membius kita semua,
mnghadirkan sejuta tanda tanya, ada apa setelah ini dan itu,
sehingga mau tak mau, semua turut serta,
membunuh pagi dan siang, menghapus sore hari,
supaya jutaaan tanda tanya tak beranak pinak,
atau jangan-jangan walau dipotong dengan pedang Lancelot,
tumbuh kembali seperti ekor cicak,
atau lebih parah cacing tanah yang mengganda.
Marilah kita lari pada malam,
begitu nyaman rasanya dalam gelap,
supaya siapa saja dapat mendongeng,
ganti-berganti menjadi pelaku dan korban.
Para pendengar selamat datang!
Setelah cuci tangan kaki dan sikat gigi,
layar panggung kembali terangkat,
untuk sebuah dongeng sederhana.
Djakarta, 30 April 2009
WEDNESDAY, APRIL 22, 2009
Pengakuan yang Sederhana
Dia selalu mampir ke telinga mereka,
mengorek dosa-dosa yang tiba-tiba terlalu besar,
untuk keluar dari liang telinga.
Dia selalu menggedor hati kuat-kuat,
seperti ibu kos menagih uang bulanan,
menyebut anak kosnya ATM gedor.
Dia selalu terselamurkan nafsu,
membuat kita buta, hanya tahu hujan lebat,
dan embun di kaca jendela.
Kita menjadi mengkilat karena kesombongan diri,
memantulkan semua yang datang menyerang.
Bahasa kebenaran itu sederhana....
Ataukah kita yang terlalu rumit untuk mengakui kebenaran?
Cirendeu, April 2009
Ciuman Rindumu
agar tak tercecer dan tak jatuh ke tangan yang salah.
Kemaslah ciumanmu kecil dan rapat,
agar bisa kusimpan di balik tempat foto pada dompetku.
Kemaslah ciumanmu kecil dan rapat,
agar tidak ada bibirbibir yang mengendusnya,
meraungraung minta dikasihani.
Tolonnnngggg..tolooooonnngggg,
mampirlah barang sejenak!
Perduli setan suara tak bertuan itu,
telinga ini sendiri haus ciumanmu.
Ciuman rindu yang kau kemas kecil dan rapat,
sebelum kau peras kuat-kuat..
amboiiii basahnya!
Cirendeu, April 2009
Di Belakang Bangku Penonton
dalam keheningan,
bermodalkan empat jemari,
dua kanan dan kiri,
kuciptakan lorong panjang.
Memutarkan film hitam putih,
bisu, masih dalam keheningan,
trrrrssstttt...trrrrsssstttttttt..
begitu banyak titik hitam,
yang malah membuatku mengingat.
Hidup itu luka yang menganga!
Hidup itu diam terpana!
Itu sebabnya aku melupakan luka,
bukan terluka karena lupa.
Cirendeu, April 2009
SUNDAY, JANUARY 04, 2009
Kompleksitas Rasa
Kamu;
teka teki silang kehabisan tempat,
daun pintu tanpa gagangnya,
rajutan tak disimpul mati,
Membuatku..
tak butuh merokok setelah seks,
menikmati puding tanpa vla,
lupa diri di bawah hujan lebat..
Kamu
dan
aku,
komposisi warna tanpa rumus,
karna tidak pernah ada pengulangan yang sukses,
hanya sekali itu saja.
BV, Januari 2009
Kamu;
teka teki silang kehabisan tempat,
daun pintu tanpa gagangnya,
rajutan tak disimpul mati,
Membuatku..
tak butuh merokok setelah seks,
menikmati puding tanpa vla,
lupa diri di bawah hujan lebat..
Kamu
dan
aku,
komposisi warna tanpa rumus,
karna tidak pernah ada pengulangan yang sukses,
hanya sekali itu saja.
BV, Januari 2009
SATURDAY, JANUARY 03, 2009
Jari Kaki Ukuran Dominasi
Aku berusaha fokus,
pandangan lurus ke depan.
Mencari hal-hal tidak penting,
yang harus kubombardir biar terlihat penting.
Jari telunjuk kakimu,
tidak lebih panjang dari jempolmu.
Harusnya aku bersyukur,
kamu tidak seperti mereka.
“Hitler begitu, Mussolini juga. Siapa yang tahu Tse-tung tidak begitu?”
Aku tahu teori itu pasti salah.
Kamu sudah mendominasiku,
paling tidak pikiranku.
me-time, Januari 2009
Aku berusaha fokus,
pandangan lurus ke depan.
Mencari hal-hal tidak penting,
yang harus kubombardir biar terlihat penting.
Jari telunjuk kakimu,
tidak lebih panjang dari jempolmu.
Harusnya aku bersyukur,
kamu tidak seperti mereka.
“Hitler begitu, Mussolini juga. Siapa yang tahu Tse-tung tidak begitu?”
Aku tahu teori itu pasti salah.
Kamu sudah mendominasiku,
paling tidak pikiranku.
me-time, Januari 2009
THURSDAY, DECEMBER 18, 2008
Draft II November
Bukan yang pertama,
tapi mungkin yang utama.
"Mungkin nanti kata-kata itu akan sekedar mengumpar di udara,
tapi kuharap kau masih mendengar nadanya."
sms tidak tersimpan rapih di draft,
mudah-mudahan tepat sasaran.
Bukan yang pertama,
tapi mungkin yang utama.
"Mungkin nanti kata-kata itu akan sekedar mengumpar di udara,
tapi kuharap kau masih mendengar nadanya."
sms tidak tersimpan rapih di draft,
mudah-mudahan tepat sasaran.
Draft Bulan November
Ada yang terpampang,
imaji berselamur lampu,
entah siapa memburamkan apa.
Ada yang merasa,
hati kian memanjang,
sepanjang harapan,
sepanjang akal yang dicelup doa.
Ada yang tak bisa kulihat,
rasa dibalik imaji,
rasa yang ciptakan imaji,
click! click! click!
Mencuri jiwa dalam tiap frame,
membuat distorsi semakin buas.
Hati-hati,
kalau hatimu cuma satu.
Hati-hati gunakan hatimu.
:: dari sebuah "film' yang melintas di depan mata,
melompati hati dari belakang ::
Ada yang terpampang,
imaji berselamur lampu,
entah siapa memburamkan apa.
Ada yang merasa,
hati kian memanjang,
sepanjang harapan,
sepanjang akal yang dicelup doa.
Ada yang tak bisa kulihat,
rasa dibalik imaji,
rasa yang ciptakan imaji,
click! click! click!
Mencuri jiwa dalam tiap frame,
membuat distorsi semakin buas.
Hati-hati,
kalau hatimu cuma satu.
Hati-hati gunakan hatimu.
:: dari sebuah "film' yang melintas di depan mata,
melompati hati dari belakang ::
Sehitam Sapu Tangan
Kopi hitam,
sehitam-hitamnya.
Menghapus merah menganga,
sampai tuntas!
Hingga buram saja,
sehitam jelaga.
Kopi hitam,
kopi sapu tangan.
Menghapus gelisah,
sampai air mata.
Seperti amarah yang jebol,
seperti cokelat,
seperti seks.
Nowhere, Desember 2008
Kopi hitam,
sehitam-hitamnya.
Menghapus merah menganga,
sampai tuntas!
Hingga buram saja,
sehitam jelaga.
Kopi hitam,
kopi sapu tangan.
Menghapus gelisah,
sampai air mata.
Seperti amarah yang jebol,
seperti cokelat,
seperti seks.
Nowhere, Desember 2008
Rumahku Nanti
Rumahku,
bukan sebuah bangunan megah,
bukan pula sekumpulan orang berpakaian mewah..
Rumahku,
adalah sebuah sinar yang hangat,
namun menyejukkan..
Memberiku petunjuk seperti bintang di langit yang gelap,
menuntunku pulang tepat pada tiap langkah,
menyambutku dengan sebuah rengkuhan.
Rumahku,
adalah tempatku berpulang.
Suatu hari nanti.
Dan sekarang hanyalah fatamorgana,
yang riuh rendahnya kadang memekikkan telinga.
Cirendeu, Desember 2008
Rumahku,
bukan sebuah bangunan megah,
bukan pula sekumpulan orang berpakaian mewah..
Rumahku,
adalah sebuah sinar yang hangat,
namun menyejukkan..
Memberiku petunjuk seperti bintang di langit yang gelap,
menuntunku pulang tepat pada tiap langkah,
menyambutku dengan sebuah rengkuhan.
Rumahku,
adalah tempatku berpulang.
Suatu hari nanti.
Dan sekarang hanyalah fatamorgana,
yang riuh rendahnya kadang memekikkan telinga.
Cirendeu, Desember 2008
MONDAY, OCTOBER 27, 2008
Perjalanan Rindu Antar Kota
aku benci merindukanmu
sambil menyetir sepanjang jalan tol
di bawah jejeran lampu yang sengaja dipadamkan
sekedar untuk penghematan
tanpa memikirkan keselamatan jiwa
hei malam ini saatnya rasa
perduli setan dengan nyawa
aku masih benci merindukanmu
dan selalu gatal untuk bertanya
adakah kau disana
di ujung jalan tol
yang sepertinya mulai terang
setelah berbelas kilometer
dan beberapa kelokan tajam?
aku makin benci merindukanmu
ternyata hanya gardu tol
dengan petugas tol bermuka kantuk
dan tangan yang terulur malas
dua puluh ribu sekian untuk antar kota katanya
memangnya aku ini supir bus
pakai instilah antar kota
itu itu yang buatku benci
bukan sekedar kesal
apalagi aku kembali sendiri
di tengah kota ini
masih saja bodoh untuk merindukanmu
mungkin baru selesai kalau lampu kota ikut dipadamkan..
aku benci merindukanmu
sambil menyetir sepanjang jalan tol
di bawah jejeran lampu yang sengaja dipadamkan
sekedar untuk penghematan
tanpa memikirkan keselamatan jiwa
hei malam ini saatnya rasa
perduli setan dengan nyawa
aku masih benci merindukanmu
dan selalu gatal untuk bertanya
adakah kau disana
di ujung jalan tol
yang sepertinya mulai terang
setelah berbelas kilometer
dan beberapa kelokan tajam?
aku makin benci merindukanmu
ternyata hanya gardu tol
dengan petugas tol bermuka kantuk
dan tangan yang terulur malas
dua puluh ribu sekian untuk antar kota katanya
memangnya aku ini supir bus
pakai instilah antar kota
itu itu yang buatku benci
bukan sekedar kesal
apalagi aku kembali sendiri
di tengah kota ini
masih saja bodoh untuk merindukanmu
mungkin baru selesai kalau lampu kota ikut dipadamkan..
http://seorangsenja.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar